Spesifikasi Kapsul Mimba
- Bahan : 100% murni daun mimba
- Kemasan : Botol Isi : 50 kapsul Berat Per botol: 50 gr
- Ukuran / Berat Kapsul: Ø 0, isi 500 mg , sertifikat MUI
Manfaat
- Kencing manis / diabeteS
- Jerawat
- Kanker
- Malaria
Aturan Pakai
- 1 kapsul x 3 kali sehari (perbanyaklah minum air putih selama konsumsi dun mimba)
Harga
- Rp 35.000 (Pembelian 3 botol ongkos kirim gratis untuk wilayah Jawa Untuk luar jawa plus ongkir 15.000)
- PEMBELIAN BOLEH CAMPUR PADA PRODUK YANG ADA DI WEBSITE INI
Pembelian bisa langsung hubungi
Contact Person :
Telp :
0341-7067936
0341-7067936
Hp :
081233597027 / 087759944125
081233597027 / 087759944125
Fax :
0341-558846
0341-558846
Telp ke no.
0341-7067936
0341-7067936
atau sms ke
081233597027 / 087759944125
081233597027 / 087759944125
Format SMS / WA
namaproduk/nama/alamat/jumlah pesan/tgl/ No. Telp.-Hp
Contoh
kapsulmimba/ibu wandi/Jl. Danau Toba no.001 Jakarta/3 pack/21-07-2011/ 081233445xxx
KETENTUAN PEMBELIAN
- Konsumen /Pelanggan memesan bisa melalui telp / SMS / WA atau melalui pengisian form online.
- Konsumen akan menerima balasan melalui no telp. 081233597027 08775944125
- Balasan SMS akan menyebutkan jumlah produk yang dibeli dan total jumlah pembayaran, dan no rekening bank untuk pembayaran bisa Mandiri / BCA/ BRI / BNI
- Setelah melakukan pembayaran, konsumen / pelanggan mengkonfirmasikan ke no hp 081233597027 atau 087759944125
- Pihak HLI akan melakukan pengiriman melalui JNE / TIKI /POS INDONESIA
- Pihak HLI akan menginformasikan resi pengiriman ke konsumen / Pelanggan sehingga bisa ditrack (lacak)
Seputar Mimba
Tanaman Mimba atau juga imba merupakan pohon yang tingi batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat dalam ukuran besar (Heyne, 1987).
Daun mimba tersusun spiralis, mengumpul di ujung rantai, merupakan daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap diujung tangkai, dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun tipis seperti kulit dan mudah laya. Bangun anak daun memanjang sampai setengah lancet, pangkal anak daun runcing, ujung anak daun runcing dan setengah meruncing, gandul atau sedikit berambut. Panjang anak daun 3-10,5 cm (Backer dan Van der Brink, 1965).
Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya.
Tumbuhan liar di hutan dan di tempat lain yang tanahnya agak tandus, ada juga yang ditanam orang ditepi-tepi jalan sebagai pohon perindang (Mardisiswodjo, 1985). Banyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Madura 1-300 meter. Umumnya di tempat yang sangat kering, di pinggir jalan, pada hutan yang terbuka (Backer dan Van der Brink, 1965).
Daun mimba dikenal juga sebagai tanaman herbal dikarenakan mengandung senyawa-senyawa diantaranya adalah β-sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine. Beberapa diantaranya diungkapkan memiliki aktivitas antikanker (Duke, 1992). Daun mimba mengandung nimbin, nimbine, 6-desacetylbimbine, nimbolide dan quercetin (Neem Foundation, 1997).
Tanaman mimba mempunyai beberapa kegunaan. Di India tanaman ini disebut “the village pharmacy”, dimana mimba digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabees, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (McCaleb, 1986). Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral (Narula, 1997).
Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Cairan ini diminum sebagai obat penyakit lambung di India. Daunnya yang sangat pahit, di Madura digunakan sebagai makanan ternak. Rebusannya di minum sebagai obat pembangkit selera dan obat malaria (Heyne, 1987).
No comments:
Post a Comment